Beredar video kawanan Zionis ludahi umat Kristen saat memikul salib. Sebaliknya solidaritas kelompok Yahudi Torah membela pejuang Islam Palestina melawan kejahatan apartheid Israel.
Ironinya, Kompas secara terbuka opinikan pejuang Hamas sebagai teroris. Meski postingan itu telah dihapus, namun memberi kesan kebencian yang terdalam kepada umat Islam.
Tak hanya sekali, tapi dalam berbagai pemberitaan Kompas getol menuding kelompok Islam intoleran, radikal dan teroris. Seolah media yang sering disindir ‘Komando Pastor’ tersebut agen Zionis.
Selain Kompas, segelintir misionaris politik bertopeng toleransi pun gencar membela kejahatan Israel di medsos. Menunjukan kebencian membabi buta kepada bangsa Palestina yang tertindas.
Kawanan misionaris politik tersebut 25 tahun silam juga aktif membela Uskup Belo dengan dalih HAM. Faktanya Belo terlibat separatis berdarah, kemudian terbongkar mencabuli sejumlah bocah.
Di arus gerakan perubahan, Anies Baswedan tampil bersama seluruh umat Islam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Anies menegaskan akar masalah adalah apartheid dan ketidakadilan.
Sikap tegas Anies itu muncul dalam sepenggal video dan beredar luas di jagat medsos. Pesan moral yang tegas serta dilandasi prinsip kemanusiaan, ukhuwah dan amanah Pembukaan UUD 1945.
Anies dan kesadaran bangsa Indonesia istiqomah pada sikap melawan segala bentuk penjajahan. Tidak hanya di Palestina, tapi dalam praktek bernegara di Indonesia wajib menegakan keadilan.
Kekejaman dan penindasan atas bangsa Palestina adalah duka bagi seluruh umat manusia yang beriman dan berakal. Sangat menyobek hati bila misionaris politik justru mendukung kejahatan tersebut.
Bersatu bela bangsa Palestina…!
