Aghil - Munarman, seorang juru bicara dari Front Pembela Islam (FPI) mengungkapkan terkait kepulangan Imam Besar, Habib Rizieq Shihab ke Indonesia makin dekat. Meskipun berita kepulangannya sudah ramai diperbincangkan, namun Munarman mengaku masih belum dapat memastikan waktu pasti kapan Habib Rizieq kembali dari Mekkah, Arab Saudi.
"Atas izin Allah, Insya Allah IB HRS akan pulang sesuai waktu yang ditentukan oleh Allah," kata Munarman seperti dikutip dari laman Tempo, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Mengenai persiapan kepulangan beliau, Munarman mengungkapkan bahwa FPI sudah mempersiapkan hingga 75 persen. "Persiapan kami sejauh ini sudah 75 persen," kata Munarman.
Sebelumnya, FPI mengklaim bahwa Habib Rizieq akan segera pulang. Mereka menyebutkan bahwa tanpa bantuan pemerintah Indonesia, akhirnya terdapat kejelasan dan titik terang mengenai proses kepulangan dari Habib Rizieq.
Ungkapan tersebut mengklaim bahwa cekal terhadap Habib Rizieq sudah dicabut. Selain itu, denda pada Habib Rizieq juga telah dihapuskan. Hal ini mereka klaim karena merasa Habib Rizieq tidak bersalah.
Namun ternyata, pihak lain mengungkapkan bahwa hal ini tidaklah benar. Agus Maftuh, Duta Besar RI untuk Arab Saudi memastikan Rizieq belum bisa keluar dari Arab Saudi statusnya masih red blink.
Agus juga mengatakan, dalam kolom portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi juga tertulis bahwa Rizieq adalah mukhalif atau pelanggar undang-undang. Bentuk pelanggarannya adalah mutakhallif ziyarah atau overstay dengan visa kunjungan.
