Secara administratif, Desa Munduk masuk ke dalam wilayah Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Dulunya, sebelum di Denpasar, ibu kota Provinsi Bali terletak di Singaraja, Kabupaten Buleleng hingga 1958. Desa wisata ini terletak di ketinggian sekitar 900 meter dari atas permukaan laut, tak heran kalau udaranya terasa sejuk dan segar sekali.
Selain udara sejuk dan indahnya pemandangan, suasana tenang bahkan cenderung sepi menjadi hal lain yang langsung terasa begitu sampai di Desa Munduk. Desa ini jauh dari kesan ramai laiknya tujuan wisata utama di Bali lainnya. Namun, justru suasana sepi dan tenang itulah yang menjadi daya tarik utama Desa Munduk.
Kita tak akan menjumpai hotel di desa ini seperti halnya di tempat wisata lain. Penginapan di Desa Munduk umumnya berbentuk cottage atau pondok-pondok terpisah. Bentuk penginapan yang dibuat terpisah-pisah karena masyarakat setempat menyesuaikan dengan lansekap Desa Munduk yang berbukit. Rumah-rumah penduduk juga terlihat berjauhan antara satu dan yang lain, tidak berdekatan seperti rata-rata permukiman di wilayah lain.
Fasilitas yang paling menyenangkan dari penginapan di sana ialah adanya balkon dengan pemandangan alam di depannya. Rasa-rasanya hampir semua penginapan di Munduk memang menyediakan balkon di tiap kamar. Dari balkon atau beranda tersebut kita dapat melihat rimbunnya perkebunan cengkih, kopi, ataupun hijaunya perbukitan Desa Munduk.
Berjalan-jalan di antara hamparan kebun kopi dan cengkih menjadi salah satu wisata andalan Desa Munduk. Suhu udara yang sejuk memang pas untuk aktivitas jalan-jalan menyusuri alam terbuka, meski medannya cukup menantang karena banyak turunan dan tanjakan. Aktivitas ini merupakan salah salah satu kegiatan yang paling banyak diminati para turis.
Tak hanya ke kebun kopi dan cengkih, ada beberapa titik menarik lainnya sebagai tujuan trekking yang bisa Anda kunjungi, misalnya Air Terjun Melanting. Ketinggian air terjun ini sekitar 100 m, dengan cekungan di bawahnya sehingga pengunjung bisa berenang di bawahnya.
Rute menuju air terjun ini pun cukup mudah, ada beberapa papan penunjuk arah menuju Melanting sehingga kita tak perlu khawatir tersesat. Di Munduk sebetulnya ada tujuh air terjun, tetapi yang paling terkenal adalah Air Terjun Melanting ini. Titik lainnya yang wajib dicoba adalah menyusuri persawahan terasering khas Bali yang biasa disebut subak.
Saat sore menjelang, duduk bersantai di balkon cottage sambil menyeruput kopi yang dibuat hand made secara tradisional oleh warga setempat, sembari menikmati pemandangan yang hijau dan mendengarkan kicau burung, terasa begitu menenangkan pikiran. Membawa kita seolah menyatu dengan alam.
Jika kurang menyenangi aktivitas trekking, berjalan-jalan di sekitar Desa Munduk ataupun memanjakan diri dengan spa tradisional khas Bali bisa menjadi pilihan selama menikmati ketenangan dan kesejukan di Desa Munduk.