MU

Bolehkan Anak Sekolah Wisuda? Ini Kata Psikolog Pendidikan

29 Apr 2025  |  195xDitulis oleh : Admin
pesantren modern di bandung

Wisuda seringkali dianggap sebagai tonggak penting dalam perjalanan pendidikan anak. Namun, ketika berbicara tentang anak yang menempuh pendidikan di pesantren modern di Bandung atau boarding school di Bandung, pertanyaan tentang kelayakan wisuda menjadi lebih kompleks. Apakah sistem pendidikan yang diterapkan di institusi tersebut mendukung proses wisuda? Mari kita telaah lebih dalam berdasarkan pandangan psikolog pendidikan.

Banyak orang tua mempertanyakan, “Apakah anak yang belajar di pesantren atau boarding school juga memiliki hak untuk merayakan wisuda?” Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami konteks pendidikan di tempat-tempat tersebut. Pesantren modern di Bandung, seperti Pesantren Al Masoem Bandung, tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga mengintegrasikan kurikulum akademis yang selaras dengan sistem pendidikan formal. Dengan surat izin operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pesantren ini telah menggunakan kurikulum nasional yang mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan.

Psikolog pendidikan menegaskan bahwa setiap anak memiliki hak untuk merasakan momen penting dalam proses belajar mereka, termasuk wisuda. Wisuda bukan hanya tentang mendapatkan ijazah semata, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian yang telah diraih. Inilah mengapa banyak pesantren modern seperti Pesantren Al Masoem Bandung mulai melakukan wisuda untuk santrinya, agar mereka dapat merayakan perjalanan edukasi yang telah mereka lalui.

Tentu saja, pelaksanaan wisuda di pesantren modern dan boarding school di Bandung harus disesuaikan dengan visi dan misi institusi itu sendiri. Jika sebuah pesantren memiliki program yang serius dalam pendidikan akademik dan mempersiapkan santrinya tidak hanya dalam aspek spiritual tetapi juga akademis, maka wisuda seharusnya menjadi bagian dari proses tersebut. Pesantren dan boarding school dapat merancang acara wisuda yang tidak hanya merayakan keberhasilan akademik, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai spiritual yang telah diajarkan kepada para santri mereka.

Ketika membahas tentang sekolah formal, kita juga tidak bisa mengabaikan aspek sosial yang dihadapi anak-anak. Wisuda menjadi ajang bagi mereka untuk berinteraksi, membangun jaringan, dan belajar tentang kerjasama dalam kelompok. Kegiatan ini memberikan anak kesempatan untuk menghadapi tantangan serta merasakan sisi kompetisi yang sehat. Di boarding school di Bandung, misalnya, berbagai kegiatan saat menjelang wisuda dapat mendukung pengembangan karakter anak, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Tidak hanya di wilayah Bandung, tren wisuda di institusi pendidikan non-formal dan semi-formal juga mulai menjamur di banyak tempat. Ini menunjukkan bahwa proses pendidikan kini bukan hanya tentang mencetak lulusan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga yang membangun kedewasaan anak. Pengalaman menyaksikan teman-teman sekelas meraih pengakuan atas kerja keras mereka dapat menjadi motivasi tambahan untuk terus belajar dan berprestasi.

Tak dapat dipungkiri, ada pergeseran paradigma dalam dunia pendidikan mengenai pengakuan dan apresiasi terhadap pencapaian siswa. Oleh karena itu, melibatkan anak di dalam acara wisuda di pesantren modern atau boarding school bisa menjadi langkah yang positif. Pesantren Al Masoem Bandung, misalnya, telah mengimplementasikan hal ini untuk memberi penghargaan kepada siswa-siswi yang telah berusaha dan berprestasi selama menuntut ilmu.

Melalui pandangan para psikolog pendidikan, wisuda bisa menjadi sarana refleksi dan pengakuan atas pencapaian. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang bukan hanya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan berpengetahuan, tetapi juga karakter yang baik dan berkualitas di masyarakat.

Berita Terkait
Baca Juga: