Manfaat mengonsumsi daun selada secara rutin bisa dirasakan. Sayuran berdaun hijau ini rendah kalori dan tidak akan menimbulkan masalah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Selada mengandung serat, vitamin K, vitamin A, vitamin C, folat, zat besi dan mangan.
Mengutip WebMD, berikut beberapa manfaat selada yang jarang diketahui
Selada merupakan sumber vitamin K yang membantu memperkuat tulang. Ketika kamu mengonsumsi vitamin K dalam jumlah yang cukup, kamu dapat terhindar dari risiko patah tulang.
Ditambahkan dari Style Craze, selada juga memiliki kandungan vitamin A dan C yang penting dalam produksi kolagen. Seseorang tidak boleh kekurangan vitamin K, A, dan C.
Vitamin K membantu membangun tulang rawan dan jaringan ikat. Kekurangan vitamin K juga dapat menyebabkan osteopenia atau berkurangnya massa tulang dan meningkatnya risiko patah tulang.
Vitamin A membantu pengembangan sel-sel tulang baru. Maka itu ketika seseorang kekurangan vitamin A akan rentan terserang osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang. Vitamin C dapat melawan penipisan tulang yang disebabkan oleh faktor usia.
Sebanyak 95 persen selada mengandung air. Dengan mengonsumsi sayuran ini maka akan membuat tubuh terhidrasi.
Meski begitu, air juga tetap dibutuhkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, pastikan juga tetap minum air sesuai anjuran.
Manfaat daun selada berikutnya adalah membantu menurunkan berat badan. Satu porsi selada mengandung lima kalori. Selain itu, selada membantu mengatasi kekurangan mikronutrien ketika melakukan diet rendah kalori.
Selada tergolong sebagai sayuran yang rendah energi dan lemak. Serat dalam selada dapat mengenyangkan sehingga mencegah makan berlebihan.
Selada mengandung zeaxanthin yaitu antioksidan yang meningkatkan kesehatan penglihatan. Kandungan tersebut dapat mencegah degenerasi makula terkait usia.
Kandungan vitamin A pada selada juga dapat membantu mencegah risiko katarak. Kandungan dalam selada dapat membuat seseorang terhindar dari penyakit mata lainnya.
Sejumlah kasus kerusakan otak yang ekstrem dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf dan menyebabkan Alzheimer.
Berdasarkan banyak penelitian, ekstrak selada telah mengendalikan kematian sel saraf karena perannya dalam GSD atau kekurangan glukosa atau serum.
Selada juga kaya dengan nitrat makanan. Senyawa tersebut diubah menjadi oksida nitrat dalam tubuh yaitu molekul pemberi sinyal yang meningkatkan fungsi endotel.
Penurunan fungsi endotel berkontribusi terhadap penurunan kognitif dan gangguan neurologis lainnya yang berhubungan dengan penuaan. Asupan selada dapat membantu memperlambatnya.
Serat dalam selada melancarkan pencernaan dan menangkal penyakit seperti sembelit dan kembung. Selain itu serat selada dapat meredakan sakit perut.
Selada diketahui membantu perut memproses berbagai jenis makanan. Hal itu juga membantu mengatasi masalah lain seperti gangguan pencernaan.
Konsumsi selada secara teratur dapat menurunkan risiko kanker perut. Jepang merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mengonsumsi selada secara teratur.
Selada merupakan sayuran non-tepung. Laporan dari Dana Penelitian Kanker Dunia menunjukkan bahwa sayuran non-tepung dapat jadi pelindung dari beberapa jenis kanker seperti mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan perut.
Selada yang rendah karbohidrat tidak akan meningkatkan gula darah. Selain itu, selada memiliki nutrisi penting seperti vitamin A dan C sehingga cocok untuk seseorang yang menderita diabetes.
Penelitian menunjukkan sayuran hijau terutama selada dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Hal tersebut dikaitkan dengan rendahnya indeks glikemik atau efek makanan tertentu terhadap kadar gula darah.
Secangkir selada mengandung sekitar lima kalori dan dua gram karbohidrat. Maka itu, selada dijadikan sebagai tambahan yang sehat untuk diet ramah diabetes.
Selain itu, selada juga mengandung laktukaxantin, karotenoid anti-diabetes yang menurunkan kadar glukosa darah dan berpotensi menjadi obat diabetes.
Lactucarium yakni zat dalam selada yang dapat menenangkan sistem saraf dan meningkatkan kualitas tidur. Kamu bisa menambahkan selada ke dalam sajian makan malam jika mengalami kesulitan tidur.
Selada juga mengandung zat laktusin yang bisa menginduksi tidur dan relaksasi. Sayuran ini telah digunakan pada abad pertengahan untuk meredakan insomnia.
Selada mengandung folat yang berguna untuk mengurangi risiko cacat lahir. Selain itu vitamin K dalam selada dapat menghindari pendarahan yang terjadi pada ibu hamil.
Serat dalam selada juga dapat mencegah sembelit yang merupakan salah satu masalah ibu hamil.
Demikian ulasan manfaat daun selada yang bisa kamu baca di rumah. Semoga bermanfaat!