Bahagia adalah impian dan harapan semua orang, bahagia banyak didefinisikan kalau banyak uang hidup akan bahagia. Betul memang kalau pundi-pundi uang bisa mendatangkan kepuasan dalam hidup, semua yang diinginkan bisa didapat, tapi kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang. Bagaimana kita mencari agar selalu dalam keadaan bahagia dalam menghadapi situasi apapun.
Manusiawi kalau kita semua yang hidup menginginkan hidup selalu bahagia. Memimpikan hidup damai, tentram, tenang dan sejahtera. Banyak orang yang mengejar kebahagiaan dengan tekun bekerja, kerja siang dan malam untuk menumpuk harta. Mengira kalau harta adalah yang akan membawanya kepada kebahagiaan. Ada juga yang mengejar kebahagiaan dengan tahta dan kekuasaan, bermacam-macam cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan kekuasaan, segala cara dihalalkan asalkan kekuasaan dan tahta didapat. Sampai pada sikut kanan dan kiri tidak peduli siapa yang dia sikut asalkan dia dapat meraih kekuasaan.
Memang benar mungkin orang memandang kekuasaan orang akan bahagia dalam hidupnya, dengan punya kekuasaan orang dapat berbuat banyak. Orang yang sakit menyangka bahwa bahagianya terletak pada kesehatannya, ada juga orang yang miskin beranggapan bahwa orang yang kaya banyak harta adalah orang yang bahagia, dan masih banyak sangka-sangka yang lain seperti halnya kita pasti sering bersangka bahwa ini dan itu.
Sama halnya orang jualan sate, kita berfikiran wah enak tuh yang jualan sate, dia pasti tiap hari makan sate. Orang jualan baso kita sangka mereka enak tiap hari makan baso dan lain sebagainya. Bahagia itu bersifat temporal. Apabila seseorang sedang Berjaya maka disitu pasti ada kebahagiaan, begitu juga sebaliknya apabila sedang jatuh dia pasti tidak merasakan bahagia yang ada hanya kesedihan. Jadi bahagia itu tidak ada yang abadi dalam jiwa manusia.
Dalam pandangan islam kebahagiaan itu bukan merujuk pada sifat badani dan jasmani manusia, bahagia itu hanya dapat dinikmati di dalam fikiran dan hati saja. Bahagia itu hanya merujuk pada keyakinan diri kita sendiri, bahagia adalah kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan dan juga perilaku yang sesuai dengan keyakinan diri. Seperti contoh para sahabat Nabi yang rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman, mereka hidup bahagia dan hidup dengan keyakinan dan selalu menjalankan keyakinannya itu.
Bahagia itu bisa kita rasakan pada tiap-tiap sesuatu yang bisa kita rasakan nikmat, kesenangan dan kelezatannya rasa itu adalah menurut perasaan masing-masing, jika melihat indah dengan nikmat mata, nikmat telinga mendengan sesuatu yang merdu, dan juga dengan segala anggota yang lain juga pada tubuh setiap manusia.
Puncak dari semua kebahagiaan adalah mengenal Allah lebih dekat, karena tidak ada yang lebih tinggi dan mulia kecuali Allah SWT. Jadi dalam kondisi apapun senangkanlah hatimu jangan pernah engkau merasakan kesedihan. Jalani hidup ini dengan apa adanya, semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu bersama Anda.